Struktur Jembatan
Jembatan merupakan sebuah struktur yang membentang secara horizontal di antara tumpuan sebagai media penghubung dari satu tempat ke tempat lain. Dalam membangun sebuah jembatan, penyangga harus dibuat cukup kuat agar dapat menahan struktur jembatan dan beban yang melewati jembatan. Oleh karena itu, para insiyur harus menghitung terlebih dahulu beban yang sekiranya akan ditampung oleh jembatan.
Secara umum struktur jembatan dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
1. Struktur Atas (superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang meliputi berat jembatan itu sendiri, beban mati, beban lalu lintas kendaraan, angin, dan lain-lain. Komponen pada struktur jembatan terdiri dari :
1.Trotoar, jalur untuk pejalan kaki yang biasanya dibuat lebih tinggi tapi tetap sejajar dengan jalan utama agar pejalan kaki lebih aman dan bisa dilihat jelas oleh pegendara yang melintas.
2. Dek, dianggap sebagai jalan atau permukaan rel jembatan.
3. Girder, untuk menyalurkan beban kendaraan pada bagian atas ke bagian bawah.
4. Balok diafragma, bagian penyangga dari girder jembatan berfungsi untuk memberikan kestabilan pada masing-masing girder dalam arah horizontal.
2. Bantalan (bearings)
Bridge bearing dikenal dengan nama elastomer karena sifat elastis karet yang dapat meredam getaran bagi jembatan dan sebagai media untuk menyalurkan beban dari bangunan, bagian superstruktur jembatan menuju bagian substruktur jembatan. Sehingga ada parameter tertentu dalam memilih bearing seperti beban yang bekerja, tingkat perawatan, jarak bebas yang tersedia, preferensi perancang, toleransi kontruksi, dan biaya kriteria.
3. Struktur Bawah (substructures)
Struktur bawah berfungsi menopang seluruh beban struktur atas dan beban lain yang ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air, tumbukan, gesekan pada tumpuan, dan sebagainya untuk kemudian disalurkan ke pondasi. Komponen substruktur jembatan terdiri dari :
1. Dermaga, merupakan struktur vertikal digunakan untuk menopang dek atau bantalan yang disediakan untuk transmisi beban ke bawah tanah melalui pondasi. Struktur ini berfungsi sebagai penopang bentang jembatan pada titik-titik perantara.
2. Pangkal jembatan (abutment), struktur vertikal yang digunakan untuk menahan tanah dibelakang struktur, sehingga difokuskan pada stabilitas seluruh sistem.
3. Dinding sayap (wing wall), struktur yang dibangun sebagai perpanjangan dari abutment untuk menahan tanah yang ada di tepian. Dinding penahan ini dibangun secara berdekatan dengan abutment. Stabilitas dinding sayap utamanya berdasarkan pada ketahanan terhadap tekanan tanah.
mantap gan
BalasHapus